Sebelum membaca tulisan kali ini, coba deh buka link di bawah ini dulu :

http://dunia.news.viva.co.id/news/read/388354-china-larang-iklan-barang-mewah-di-radio-dan-tv

Negara China melarang iklan barang mewah. Untuk apa? biar ngajarin hidup sederhana dan ga bermewah – mewahan. Saya pribadi setuju ide ini, dan seharusnya diterapkan di Indonesia. Ya biar negara kita juga bisa hidup sederhana. Hidup sesuai kemampuannya. Belajar bersyukur atas apa yang diterima.

Apalagi untuk negara kita negara Indonesia. Yang terkenal akan keramahan masyarakatnya. Di satu sisi keramahan masyarakat Indonesia itu adalah nilai jual bangsa kita. Hal positif bangsa kita yang harus terus dijaga. Bagaimana tidak? turis – turis jadi betah ke Indonesia karena keramahannya.

Bangsa kita adalah bangsa yang ramah, yang sangat care dengan orang lain. Tapi ada sisi negatifnya. Saking care nya sampai kita selalu ingin tahu apa yang terjadi pada orang lain. Ditambah lagi kebanyakan orang Indonesia mendewakan yang namanya gengsi. Kalau adu gengsi nya hal yang positif sih gapapa. Biasanya adalah adu gengsi dalam hal bermewah – mewahan.

Kasian loh masyarakat Indonesia itu. Udah mah ga disediakan lapangan kerja yang layak dan banyak. Eh, masih dihajar juga sama iklan – iklan barang mewah yang menggoda iman. Akhirnya kemampuan kurang tapi keinginan berlebih.

Yang parah bukan cuma di iklan. Sinetron – sinetron dan FTV – FTV Indonesia juga memperparah keadaan. (Duh ketauan suka nonton sinetron). Engga kok, maksudnya sinetron dulu, tapi saya yakin lah sekarang juga masih gitu hehehe. Bayangin aja, kebanyakan di sinetron dan FTV itu isinya anak yang masih SMA tapi mobilnya udah mobil bermerk. Handphone nya yang paling mahal. Kerjaannya jalan – jalan ke mall sama pacaran aja. Ya jadi itulah yang jadi role model masyarakat Indonesia. Disaat banyak taman – taman dan ruang publik yang berubah menjadi gedung – gedung tinggi, apalagi sih yang jadi hiburan masyarakat dengan harga terjangkau? nonton tv lah jawabannya.

Peran media di Indonesia ini sangattttttt penting. Ya karena itu tadi, hiburan yang tersisa tinggal nonton tv. Yah tapi ga usah banyak ngebahas juga kita udah tau lah gimana memprihatinkannya kualitas acara – acara televisi kita, Yang akhirnya mempengaruhi lifestyle dari negara ini.

Kasihan loh beneran. Dengan kemampuan yang kurang tapi keinginan tinggi gara – gara iklan yang menggoda itu. belom lagi kalau yang minta anak istri gara – gara temannya udah punya. udah mah stress di kantor, stress pula di rumah. Akhirnya menghalalkan segala cara. Yang pinter akhirnya korupsi, yang kurang pinter akhirnya ngerampok, nyuri, nyulik, dan lain – lain.

Mungkin memang hal yang sepele ya melarang iklan barang mewah. Mungkin banyak juga yang mencibir “ah, ga ngaruh lah orang cuma gitu doang. lagian sekarang mah kan liat iklan begitu bisa di internet”.

Nah ya itulah, biarlah orang – orang yang melek internet saja yang mendapatkan informasi barang mewah. Biarlah orang – orang yang internetannya bukan cuma buat facebook dan twitter aja yang dapet infonya. Biarlah orang – orang yang emang niat beli aja yang dapet infonya, ga usah semuanya.

Dan juga, saya sangat percaya sama yang namanya informasi terus – menerus itu akan masuk ke alam bawah sadar. kecil sih cuma iklan. tapi kalau nontonnya tiap hari ya jadi mindset juga. Mindset bermewah – mewahan. Mindset terlihat wah oleh tetangga. Mindset “terserah ngapain aja asal dapet tuh barang”.

Hal yang sama juga berlaku pada lagu – lagu. Saya pernah baca kalau Menteri penerangan jaman Pak Harto, Harmoko melarang diputarnya lagu – lagu cengeng. Banyak yang menghujat. sampai sekarang mungkin. Silahkan aja search “Harmoko melarang lagu cengeng”. Isinya pasti masih merasa aneh sama larangan Harmoko ini. Cuma secara judul, secara tema saya setuju. Terlalu banyak saat ini lagu – lagu cengeng, lagu galau lah kalau bahasa sekarang mah. Lagu – lagu yang akhirnya menjadi mindset Bangsa kita. Kecil sih efeknya, orang cuma lagu. Tapi kalau tiap hari. ya jadi mindset juga.

http://katakelana.wordpress.com/2012/10/24/lagu-cengeng-vs-pemerintah/

Udah mah secara kemampuan kurang, tekanan keinginan yang tinggi, eh mentalnya dibuat galau juga. Berubah? bisa. Harus nunggu pemerintah? engga kalau buat diri sendiri mah. Caranya? ya jangan sering nonton tv + dengerin lagu galau. mending baca buku + diskusi.

nb : saya akui tulisan ini adalah generalisasi. jadi kalau ada yang merasa “ah gue engga tuh”, saya ucapkan selamat kepada anda 😀

-bcl-